J.A. Dungga (1922-1995)
Tokoh Musik Nasional Asal Gorontalo
Setiap tanggal 9 Maret, kita memperingati Hari Musik Nasional. Gorontalo bangga memiliki seorang tokoh bernama J.A.Dungga yang dikenal sebagai pelopor pemikiran musik Indonesia. Sosok kelahiran Gorontalo 12 Januari 1922 ini adalah seorang penulis buku-buku musik, penerjemah, dan kritikus. Sebelum penyerahan kedaulatan RI, namanya telah dikenal sebagai pembahas musik yang baik.
Lulusan sekolah HIS Gorontalo tahun 1939 ini pernah belajar khusus tentang Siaran Radio dan Musikologi di Nederland pada tahun 1951. Beliau adalah Redaktur bidang musik di mingguan Mimbar Indonesia dan di bulanan Zenit. Selanjutnya berkiprah sebagai anggota Dewan Siaran Radio R.I dan pimpinan Musyawarah Musik Indonesia.Tercatat juga sebagai anggota International Music Council di Paris
Bersama-sama dengan Liberty Manik, alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Ibnu Chaldun Jakarta ini menerbitkan media berkala. Disamping itu juga mengerjakan banyak terjemahan buku musik dari bahasa Belanda ke bahasa Indonesia. Karya-karyanya, antara lain: Musik Abadi, Manusia dan Musik, Sejarah Musik, Sejarah Alat Musik, Sejarah Orkes, dan Seputar Musik Indonesia.
Pada Juni-Juli 1980, J.A. Dungga diberi kepercayaan oleh Mendikbud RI waktu itu
DR. Daoed Joesoef sebagai Ketua Dewan Juri Sayembara nasional untuk penentuan “Himne Guru”, sebuah himne yang hingga kini sangat populer dan dinyanyikan anak-anak sekolah. Beliau wafat di Jakarta pada 28 Agustus 1995.
Tulisan dari "Dr.Isman Yusuf".
No comments:
Post a Comment