Sunday, October 10, 2021

Beladiri Tradisional Langga

       Langga adalah beladiri khas Gorontalo yang menggunakan tangan kosong, jika menggunakan senjata tajam disebut Longgo. Senjata tajam yang digunakan adalah pedang " Sumala".

Menurut tradisi lisan dari masyarakat Gorontalo, beladiri Langga pertama kali diciptakan dan diperkenalkan oleh Aulia Ju Panggola. Pada perkembangannya, seorang Jogugu harus menguasai Langga dan mempunyai kemampuan menyusun gerakan beladiri Langga, kemudian menurunkan ilmu ini kepada keluarganya. Melalui keluarga Jogugu selanjutnya ilmu bela diri Langga bisa diajarkan dikalangan rakyat. Secara garis besar Langga terdiri dari dua aliran yaitu, Langga buA dan Langga LaI. Wilayah yang menguasai aliran Langga BuA adalah Tapa dan Limboto, sedangkan aliran Langga LaI dikuasai Suwawa dan Batudaa.


Untuk mempelajari beladiri Langga harus melalui ritual adat, yaitu mempersembahkan sesajen (pitodu) dan mandi air. Penyediaan Pitodu berupa jampul ayam, darah ayam, pisang, telur, nasi kuning, damar dan dupa. Tetapi pada saat ini untuk belajar Langga tidak harus melalui proses ritual.



Saturday, October 2, 2021

Polopalo dan Seniman Rusdin Palada

Polopalo adalah alat kesenian tradisional Gorontalo yang terbuat dari bambu. Ukuran lingkar bambu sekitar 9 cm -17 cm dan panjangnya sekitar 31 cm . Bunyi yang terdengar keluar berasal dari alat Polopalo tersebut ketika dipukul. Dahulu kala Polopalo ini dimainkan oleh para petani di sawah pada saat waktu istirahat sekedar menghibur diri. Ada juga tarian yang diiringi Polopalo, tari Tidi Lo Polopalo. Pada tahun 2017 Kementerian Pendidikan Nasional RI menetapkanTarian Tidi lo Polopalo terdaftar sebagai warisan budaya Indonesia asal Gorontalo. Seiring perkembangan jaman, Polopalo dikembangkan menjadi alat musik yang moderen. Seorang seniman asal Gorontalo bernama Rusdin Palada menciptakan notasi pada alat musik Polopalo di tahun 1979, sehingga bisa dimainkan untuk mengiringi lagu. Bahkan Rusdin Palapa membukukan tentang alat musik Polopalo yang berjudul “Petunjuk Teknis Pengembaangan Polopalo Menjadi Alat Musik Tradisional Gorontalo” , Penerbit Balai Pustaka, 1982.



Rusdin Palada, SH (1947-2011)

Lahir di Gorontalo pada tahun 1947, menempuh pendidikan SD - SMP di Suwawa dan melanjutkan pendidikan SMA di Yogyakarta, meraih Sarjana Hukum tahun 2008. Tahun 1967 Rusdin Palada menjadi pegawai di Mabes Polri bagian LABKRIM (sekarang PUSLABFOR Mabes Polri) dan pensiun pada tahun 2003. Memiliki bakat dalam bidang kesenian, Rusdin Palada banyak menciptakan lagu daerah Gorontalo sebanyak 30 judul lagu, diantaranya menciptakan lagu berjudul Bindhe Biluhuta . Rusdin Palada wafat di Jakarta 13 Pebruari 2011.



*Catatan Daftar Lagu daerah Gorontalo diciptakan Rusdin Palada:

BINDHE BILUHUTA, DABU DABU, MOBITE, MOHENGU-HENGU, LAMAHU, LANGOLA, MOHULUNGA, NANI WARTABONE, POLOPALO, DEBO YI’O, TI MAMA WOLI PAPA, TAHULI, HIRAMEYA, HELUMA HUYULA, ILODUHUWA,YIMBULO, IBADATI, TINELO II, POTOLIANGO, MA ‘APAUALO,TALUHE DA’A, WOLOLO, SAMBELO, BULALO LIMUTU, DUNGALINDHOMAYI, LOMBONGO, MOHALA, MAYILABA, TETE OLALUWA, KACA WAU LUTU


Sumber:

Wikipedia

http://gorontalo-lestari.blogspot.com/2013/04/story-of-rusdin-palada-father-of.html?m=1