Friday, July 24, 2020

Jejak para Habib di Gorontalo

Tidak diketahui dengan pasti awal dari bangsa arab di Gorontalo, catatan resmi Van Den Berg tahun 1859 sekitar 18 orang kelahiran arab yang tinggal Gorontalo. Kedatangan Bangsa Arab di Gorontalo sudah ada abad ke 13 M dengan pelayaran niaga di Indonesia Timur . Bangsa Arab yang datang berdagang di Nusantara ada juga sebagai mubalig meminta agama Islam. Mengomentari mereka berasal  dari Hadramaut (Yaman) dan di antara mereka adalah Nabi Muhammad SAW, masyarakat berbicara dengan sebutan Habib atau Sayyid. Sebut saja bermarga Assegaf, Al Habsy, Alhadar, Al jufri dan Al Hasani. Ada seorang makam seorang Aulia bernama Nene Tane Mela Yang terletak di desa Payunga kecamatan Batudaa, Diyakini sebagai keturunan Sayyidina Hasan cucu Nabi Muhammad. Makam ini bertarikh 835 H atau 1432 M. 

A.Keturunan Sayyid Ahmad Bin Muhamad Assegaf.

               Sekitar awal tahun 1800-an, seorang mubalig asal Hadramaud bernama Sayyid Ahmad Bin Muhamad Assegaf tiba di Kwandang dengan menumpang kapal laut. Dalam disepakati, ia kawin dengan anak perempuan Raja Limboto Baruwadi yang bernama Putri Telepulu. Dari hasil perkawinnanya itu, Sayyid Ahmad memiliki anak laki-laki bernama Sayyid Amiri alias Abdul Hamid. Kemudian Sayyid Ahmad kawin lagi dengan Putri Polilihuta, dapat anak laki-laki bernama Sayyid Abdullah. Tahun 1812 Raja Limboto Baruwadi wafat, anak mantunya bernama Sayyid Ahmad Assegaf menjadi Raja Limboto berkuasa tahun 1812-1814.   

Anak dari Sayyid Ahmad Assegaf, yaitu Sayyid Amiri Assegaf kawin dengan putri Miya dapat anak:

1 . Syarifah Tanembo

2. Syarifah Siti

3. Syarifah Zainab

4. Marsaoleh Batudaa Sayyid Mahmud

 

Dalam catatan silsilah, anak dari Sayyid Amiri Assegaf yaitu, Syarifah Siti kawin dengan Marsaoleh

Pomuayadu Olii bin Raja Iskandar Olii, dapat anak Jogugu Limboto Haidar Olii.

Syarifah Zainab kawin dengan Apitalau Rahmola dapat anak-anak Kadli Limboto Arsyad Rahmola

 

Berikut ini bagan silsilah keturunan Sayyid Ahmad Bin Muhammad Assegaf.

 


B. Kapiten Arab Sayyid Muhammad Bin Salim Alhadar

Sayyid Muhammmad Alhadar memimpin sebagai kapten Arab (Kepala Kampung) di Kota Gorontalo antara tahun 1908-1912. Sebelum dibantu Kapten Arab, Sayyid Muhammad adalah penyiar islam di Kota Gorontalo. Memiliki dua orang isteri, yaitu Tinombu Usman dan Nou Labago.Beliau wafat tahun 1933 dan dimakamkan di Masjid Jami Baiturahim Kota Gorontalo. Salah satu keturunannya adalah Prof.Dr. Ir. Habib Fadel Muhammad yang pernah diambil Gubernur Gorontalo periode 2001-2009.

Makam Sayyid Muhammad Alhadar


 C. Marga  Alhabsy (revisi)

Berkaitan dengan marga Alhabsy bahwa Raja Iskandar Mbuinga Monoarfa (1851-1858) mengawini putri dari Sayyid Alwi Alhabsy. Dari sayyid Alwi Alhabsy ini Raja Iskandar Mbuinga Monoarfa memperdalam ilmu Agama Islam dan mahir bebahasa Arab. Begitupula dengan Raja Zainal Abidin Monoarfa, neneknya bernama Jamila Alhabsy. Jamila Alhabsy kawin dengan Jogugu Malengga mendapat anak perempuan bernama Putri Mida, kemudian Putri Mida kawin dengan Jogugu Husaini Monoarfa dapat anak bernama Raja Zainal Abidin Alhabsy Monoarfa.

Selain itu ada seorang dikenal sebagai Aulia bermarga Alhabsy dikenal masyarakat lokal dengan nama Habib Tuani Da'a. Menetap di Gorontalo sekitar awal tahun 1800an. Makam beliau berada di kelurahan Donggala, Kota Gorontalo.

Pusara makam Tuani Da'a




Sunday, July 19, 2020

Dinasti Lepehulawa-Tintito

Raja Gorontalo Lepehulawa Pengoliwu berkuasa pada tahun 1686-1735, ia menggantikan ayahnya Raja Polamolo II Tomito. Saat Raja Gorontalo Lepehulawa berkuasa, adalah awal kekuasaan VOC di wilayah  Gorontalo   pasca perang Padengo tahun 1681. Pada tahun 1705 VOC mendirikan kantor perdagangan (factorij) di Gorontalo yang mengatur segala kontrak peragangan dengan raja-raja di Gorontalo. Adanya kantor perdagangan ini maka VOC dinyatakan telah menguasai wilayah Gorontalo.         

Ratu Limboto Tintito berkuasa pada tahun 1700-1750, ia adalah anak perempuan dari hasil perkawinan Raja Gorontalo Walangadi   dan Putri OTU. Ratu Tintito kawin dengan Raja Lepehulawa Pongoliwu dan memiliki anak turunan; yaitu:

1.      Sultan Nu'wa

2.      Sultan Biauddin

3.      Sultan Hulupango

4.      Sultan Detu II

5.      Putri Tipayo

6.      Putri Padaki

7.      Putri Patili

8.      Putri Telemoyito

9.      Putri Hadijah

 

Dari perkawinan Lepehulawa-Tinito, anak keturunannya yang menjadi   penguasa kerajaan adalah; Sultan Nu'wa   berkuasa di Kerajaan Gorontalo tahun 1735-1764 bergelar "Ta to Membaru". Adapun Sultan Biauddin, Sultan Hulupango dan Sultan Detu II menjadi penguasa di Kerajaan Limboto.

Tercatat Ratu limboto Tintito   bersama putranya, raja Gorontalo Nuwa ikut menandatangani kontrak dengan VOC di Ternate pada tahun 1739.

 

Gambar 1.   Silsilah Lepehulawa Pongoliwu dari jalur keturunan Sultan Nuwa


Gambar 2. Silsilah Lepehulawa Pongoliwu dari jalur Keturunan   Sultan Detu II