Tidak diketahui dengan pasti awal dari bangsa arab di Gorontalo, catatan resmi Van Den Berg tahun 1859 sekitar 18 orang kelahiran arab yang tinggal Gorontalo. Kedatangan Bangsa Arab di Gorontalo sudah ada abad ke 13 M dengan pelayaran niaga di Indonesia Timur . Bangsa Arab yang datang berdagang di Nusantara ada juga sebagai mubalig meminta agama Islam. Mengomentari mereka berasal dari Hadramaut (Yaman) dan di antara mereka adalah Nabi Muhammad SAW, masyarakat berbicara dengan sebutan Habib atau Sayyid. Sebut saja bermarga Assegaf, Al Habsy, Alhadar, Al jufri dan Al Hasani. Ada seorang makam seorang Aulia bernama Nene Tane Mela Yang terletak di desa Payunga kecamatan Batudaa, Diyakini sebagai keturunan Sayyidina Hasan cucu Nabi Muhammad. Makam ini bertarikh 835 H atau 1432 M.
A.Keturunan Sayyid Ahmad Bin Muhamad Assegaf.
Sekitar awal tahun 1800-an, seorang mubalig asal Hadramaud bernama Sayyid Ahmad Bin Muhamad Assegaf tiba di Kwandang dengan menumpang kapal laut. Dalam disepakati, ia kawin dengan anak perempuan Raja Limboto Baruwadi yang bernama Putri Telepulu. Dari hasil perkawinnanya itu, Sayyid Ahmad memiliki anak laki-laki bernama Sayyid Amiri alias Abdul Hamid. Kemudian Sayyid Ahmad kawin lagi dengan Putri Polilihuta, dapat anak laki-laki bernama Sayyid Abdullah. Tahun 1812 Raja Limboto Baruwadi wafat, anak mantunya bernama Sayyid Ahmad Assegaf menjadi Raja Limboto berkuasa tahun 1812-1814.
Anak dari Sayyid Ahmad Assegaf, yaitu Sayyid Amiri Assegaf kawin dengan putri Miya dapat anak:
2. Syarifah Siti
3. Syarifah Zainab
4. Marsaoleh Batudaa Sayyid Mahmud
Dalam catatan silsilah, anak dari Sayyid Amiri Assegaf yaitu, Syarifah Siti kawin dengan Marsaoleh
Pomuayadu Olii bin Raja Iskandar Olii, dapat anak Jogugu Limboto Haidar Olii.
Syarifah Zainab kawin dengan Apitalau Rahmola dapat anak-anak Kadli Limboto Arsyad Rahmola
Berikut ini bagan silsilah keturunan Sayyid Ahmad Bin Muhammad Assegaf.
B. Kapiten Arab Sayyid Muhammad Bin Salim Alhadar
Sayyid Muhammmad Alhadar memimpin sebagai kapten Arab (Kepala Kampung) di Kota Gorontalo antara tahun 1908-1912. Sebelum dibantu Kapten Arab, Sayyid Muhammad adalah penyiar islam di Kota Gorontalo. Memiliki dua orang isteri, yaitu Tinombu Usman dan Nou Labago.Beliau wafat tahun 1933 dan dimakamkan di Masjid Jami Baiturahim Kota Gorontalo. Salah satu keturunannya adalah Prof.Dr. Ir. Habib Fadel Muhammad yang pernah diambil Gubernur Gorontalo periode 2001-2009.
Makam Sayyid Muhammad Alhadar |
C. Marga Alhabsy (revisi)
Berkaitan dengan marga Alhabsy bahwa Raja Iskandar Mbuinga Monoarfa (1851-1858) mengawini putri dari Sayyid Alwi Alhabsy. Dari sayyid Alwi Alhabsy ini Raja Iskandar Mbuinga Monoarfa memperdalam ilmu Agama Islam dan mahir bebahasa Arab. Begitupula dengan Raja Zainal Abidin Monoarfa, neneknya bernama Jamila Alhabsy. Jamila Alhabsy kawin dengan Jogugu Malengga mendapat anak perempuan bernama Putri Mida, kemudian Putri Mida kawin dengan Jogugu Husaini Monoarfa dapat anak bernama Raja Zainal Abidin Alhabsy Monoarfa.
Selain itu ada seorang dikenal sebagai Aulia bermarga Alhabsy dikenal masyarakat lokal dengan nama Habib Tuani Da'a. Menetap di Gorontalo sekitar awal tahun 1800an. Makam beliau berada di kelurahan Donggala, Kota Gorontalo.
Pusara makam Tuani Da'a |